Kapibara, Si Pengerat Raksasa yang Friendly

Halo! Pernahkah kamu mendengar tentang binatang yang menjadi bintang dalam berbagai macam teks mim dan meme? Yup, binatang yang dimaksud adalah kapibara (Hydrochoerus hydrochaeris), pengerat raksasa dari familly Caviidae. Kapibara ini memiliki ciri khas yang membuatnya cocok untuk menjadi bahan meme dalam berbagai situasi.

Tak hanya itu, kapibara juga terkenal sebagai binatang yang sangat friendly. Banyak gambar dan video yang menampilkan kapibara seakan bersahabat dengan segala makhluk di dunia ini. Melihatnya, hati serasa plong dan semakin meyakinkan kalau kapibara memang terlahir untuk menjadi bahan meme.

Namun, apakah apa yang ditampilkan dalam gambar dan video tersebut benar-benar seperti yang kita bayangkan? Apakah kapibara memang benar-benar lucu dan bersahabat seperti itu?

Menurut penelitian, kapibara memang termasuk binatang yang sangat sosial dan mudah bergaul dengan manusia maupun hewan lainnya. Mereka cenderung tidak agresif dan jarang menunjukkan tindakan agresi, bahkan terhadap spesies lain. Oleh karena itu, banyak orang yang merasa terhibur dan senang melihat gambar dan video kapibara bersahabat dengan binatang lainnya.

Tapi tentu saja, dalam kenyataannya, kehidupan kapibara tidak selalu semudah dan semenyenangkan yang ditampilkan dalam gambar dan video. Seperti hewan lainnya, kapibara juga memiliki kebutuhan dan tantangan hidup sendiri. Mereka juga mengalami stres, sakit, dan bisa jadi terkena predator di alam liar.

Namun, tak bisa dipungkiri kalau melihat kapibara dalam keadaan santai dan bersahabat memang bisa membuat hati kita menjadi lebih ceria. Jadi, jangan ragu untuk terus mengapresiasi keunikan dan kelebihan dari binatang yang satu ini.

Kapibara, Si Pengerat Raksasa yang Friendly
kapibara adalah perenang

Kapibara Adalah Pengerat Raksasa

Kapibara adalah pengerat yang berasal dari Amerika Selatan. Mereka bukan hanya sekedar pengerat, tapi juga penggerak terbesar dari genus Hydrochoerus. Mereka masih berkerabat dekat dengan ginpick dan Rocky, dan masih berkerabat agak jauh dengan agouti cincin. Kapibara adalah mamalia yang sangat sosial dan dapat ditemukan dalam kelompok yang beranggotakan hingga 100 individu. Tetapi, biasanya mereka seringkali ditemukan dalam kelompok mulai dari 10 hingga 20 individu.


Sebagai penghuni alam liar, kapibara memiliki ukuran yang masif. Panjangnya memang hanya satu meter lebih sedikit, tapi berat tubuhnya bisa menyaingi berat manusia dewasa. Habitat alami kapibara adalah sabana dan semak lebat di dekat badan air seperti danau, sungai, rawa-rawa, lahan basah payau, serta dataran hijau yang tergenang air secara musiman. Mereka telah sangat beradaptasi untuk gaya hidup seperti ini dan menghabiskan kebanyakan waktu mereka di dalam air.


Meskipun biasanya berada di dalam air, kapibara sangat melindungi wilayah tempat tinggal mereka dari penyusup. Mereka memiliki cakupan wilayah yang sangat luas, membentang di sebagian besar Amerika Selatan hingga ke bagian timur Andes, mulai dari Kolombia, Venezuela, hingga ke Argentina Utara. Kapibara sangat teritorial dan memiliki cara unik untuk mengklaim wilayah mereka.


Jantan kapibara memiliki kelenjar aroma di bagian atas moncongnya yang disebut morelo. Area morelo ini berwarna agak gelap dan tidak tertutup rambut. Seringkali, mereka mensekresikan cairan putih dan lengket yang akan disebarkan di titik-titik strategis untuk menyatakan kalau daerah tersebut telah dikuasai. Kapibara lain yang mencium sekresi lengket tersebut biasanya akan tahu dan segera menghindar.


Selain itu, kapibara juga sangat populer sebagai hewan peliharaan di Jepang. Banyak orang di sana yang memelihara kapibara di rumah mereka, bahkan ada taman hiburan yang khusus menampilkan kapibara sebagai atraksi utama. Karena sifatnya yang sangat friendly, kapibara sangat mudah beradaptasi dengan manusia dan juga hewan peliharaan lainnya seperti anjing dan kucing.


Namun, meski terlihat sangat lucu dan menggemaskan, kita juga harus mengingat bahwa kapibara masih merupakan hewan liar yang seharusnya tetap hidup di habitat alaminya. Mereka juga termasuk dalam daftar spesies yang rentan terhadap kepunahan karena perburuan dan hilangnya habitat alaminya. Oleh karena itu, kita sebagai manusia harus bertanggung jawab dalam menjaga keberadaan kapibara dan spesies lainnya di bumi ini.


Kapibara Pengerat Terbesar yang Dapat Berenang

Kapibara, hewan pengerat terbesar di dunia, memiliki ciri khas yang unik. Meskipun memiliki ukuran besar dan bobot yang berat, kapibara ternyata sangat pandai berenang di dalam air. Tubuhnya yang gemuk dan mengandung banyak jaringan lemak membuatnya mampu mengapung dengan netral di dalam air.

Saat turun ke air, biasanya kapibara hanya berada di area yang memungkinkan mereka melihat dari permukaan air dengan kaki menyentuh dasar perairan. Namun, jangan salah sangka, meskipun memiliki kaki kecil seperti kaki babi, kapibara tetap pandai berenang. Selaput yang ada di antara jari kaki mereka dapat digunakan untuk mendayung tubuhnya saat diperlukan.

Penyebaran Populasi Kapibara

Cakupan wilayah kapibara sangat luas, mencakup sebagian besar Amerika Selatan hingga ke bagian timur Andes, mulai dari Kolombia, Venezuela, hingga ke Argentina Utara. Mereka sangat teritorial dan melindungi wilayah tempat tinggal mereka dari penyusup. Meskipun begitu, jantan kapibara memiliki kelenjar aroma di bagian atas moncongnya yang disebut morelo area.

Area ini berwarna agak gelap dan tidak tertutup rambut. Kelenjar aroma ini seringkali mensekresikan cairan putih dan lengket yang akan disebarkan di titik-titik strategis untuk menyatakan bahwa daerah tersebut telah dikuasai. Kapibara lain yang mencium sekresi lengket tersebut biasanya akan tahu dan segera menghindar.

Kapibara memang terkenal sebagai hewan yang jinak dan ramah. Mereka sering dijadikan sebagai hewan peliharaan atau ditempatkan di kebun binatang untuk dikunjungi oleh pengunjung. Meskipun terlihat pasif dan tenang, kapibara tetap merupakan hewan liar yang harus dihormati. Jangan menganggap remeh kebiasaan teritorialnya, dan selalu hormati wilayah tempat tinggal mereka ketika berada di dekat mereka.

Sebagai hewan yang hidup di lingkungan air, kapibara juga memainkan peran penting dalam menjaga keseimbangan ekosistem di sekitarnya. Mereka menjadi bagian penting dalam rantai makanan, terutama sebagai sumber makanan bagi banyak predator seperti jaguar dan buaya. Jadi, meskipun terlihat jinak dan ramah, kapibara tetaplah hewan liar yang memainkan peran penting dalam menjaga keseimbangan alam di sekitarnya.

Kapibara si Mamalia Sosial 

Kelompok kapibara memiliki hierarki sosial yang jelas. Setiap komunitas biasanya dipimpin oleh satu pejantan yang dominan diikuti oleh satu atau lebih pejantan bawahan, satu atau tiga betina produktif, dan beberapa keturunan mereka dari berbagai usia. Pejantan cenderung lebih menyendiri dan berdiam agak jauh dari kerumunan.

Para pejantan ini sama-sama berpartisipasi dalam mempertahankan wilayah mereka dari penyusup. Mereka akan membunyikan peringatan jika ada bahaya yang mendekat dan akan menyerang kapibara dari komunitas lain yang datang ke wilayah mereka. Jika ada predator yang terlihat mengendap, para pejantan ini akan memperingati komunitasnya untuk menyelamatkan diri.

Saat terancam, pengerat raksasa ini diketahui akan melarikan diri dengan menyelam ke dalam air dan berdiam di dalam air hingga selama 5 menit. Namun, jika air terlalu jauh, mereka mampu berlari agak cepat di darat. 

Kecepatan hybrid dari seekor kapibara sehat adalah sekitar 35 km per jam. Jangan ketawa dulu, kapibara lebih cepat dari kamu yang hanya mampu berlari dengan kecepatan 10 hingga 13 km/jam. Kapibara adalah mamalia crepuscular, mereka menghabiskan siang hari mereka dengan beristirahat dan akan lebih aktif di saat fajar dan senja.

Sementara di wilayah yang dekat dengan manusia, mereka cenderung menjadi nokturnal dan hanya aktif di malam hari. Kapibara membutuhkan air untuk hidup, karena itu mereka biasanya ditemukan di dekat sungai, danau, dan rawa. Mereka juga sangat sosial dan bersahabat, dan sering terlihat tidur bersama atau berendam di air bersama-sama.

Kapibara adalah herbivora dan biasanya memakan rumput, daun, dan cabang-cabang pohon. Mereka juga dikenal sebagai "pengurus hutan", karena mereka membantu menjaga keseimbangan ekosistem dengan memakan tumbuhan yang tumbuh terlalu banyak di daerah tersebut. Meskipun kapibara sangat bersahabat, mereka masih harus diwaspadai dan dijaga jarak, karena mereka adalah binatang liar dan bisa menjadi agresif jika merasa terancam.

Komunitas kapibara terdiri dari 10 hingga 30 individu yang sangat bergantung pada lingkungan. Selama musim kemarau, mereka sering ditemukan berkumpul di kolam yang menyusut. Terkadang, kolam yang sangat kecil dapat dipenuhi hingga 100 individu. Mengingatkan saya kepada kolam renang yang penuh ketika liburan di musim panas sumpek, bedanya di kolam kapibara tiap individu bebas pipis dan EE di sana.

Kebiasaan Aneh Kapibara

Kebiasaan makan kapibara sangat unik dan terkenal. Mereka sering memakan diri mereka sendiri, praktik ini dikenal dengan nama koprofagia. Jika kamu sudah menonton beberapa video di channel alam semenit, praktik ini sesungguhnya tidak terlalu aneh di dunia binatang. Kita pernah membahas bayi koala yang makan induknya, kelinci juga melakukannya. Namun, jika binatang lain melakukannya diam-diam, kapibara agak sedikit Barbar.

Begitu ada individu yang eek, individu lain akan segera memakannya. Bahkan terkadang mereka menyerbu sebelum eek tersebut menyentuh tanah dan masih bergelantung di pintu belakang belum 5 menit. Tapi ada alasan mengapa mereka melakukan ini. 

Terkadang ada nutrisi dari tumbuhan yang mereka makan belum terekstrak dengan baik karena ada beberapa jenis tumbuhan yang sulit dicerna. Nah, untuk memastikan kalau nutrisi yang tertinggal pada sisa makanan mereka bisa dimanfaatkan kembali, tidak ada cara lain yang lebih praktis. 

Selain itu, mereka melakukan hal tersebut untuk memasukkan bakteri yang bermanfaat yang keluar bersama eek kembali ke dalam usus mereka. Sayangnya, kalau bakteri yang dapat membantu pencernaan tersebut dibiarkan begitu saja.

Maka, walaupun terlihat sedikit aneh, praktik koprofagia pada kapibara memiliki manfaat bagi mereka. Namun, hal ini bukan berarti kita juga harus melakukannya. Kita tetap harus mempertahankan kebiasaan makan yang sehat dan tidak membahayakan diri kita sendiri. Selain itu, kita juga bisa belajar bahwa setiap spesies memiliki cara hidup dan kebiasaan makan yang berbeda-beda.

Siklus Hidup Kapibara

Kapibara, hewan yang hidup di lingkungan air, memiliki sistem perkawinan yang unik yaitu poliginandri. Dalam sistem ini, baik jantan maupun betina dapat kawin dengan banyak pasangan jenis kelamin yang berbeda. Namun, pejantan dominan dalam komunitas seringkali membatasi akses pejantan lain ke betina tertentu. Meskipun demikian, baik jantan maupun betina biasanya bebas memilih pasangan perkawinan.

Proses perkawinan kapibara biasanya terjadi di dalam air. Jika ada betina yang tidak ingin dikawini, ia biasanya akan menyelam atau keluar dari air. Namun, tidak seperti manusia yang emosional, pejantan yang ditolak betina tidak merasa sedih atau kecewa dan akan mencari betina lain yang bersedia dikawini. Dengan metode perkawinan seperti ini, kapibara dapat berkembang biak sepanjang tahun, dengan periode puncak yang terjadi mulai dari bulan Mei hingga Juni, atau disesuaikan dengan awal musim hujan.

Masa kehamilan kapibara berlangsung selama 150 hari, dan satu betina biasanya akan melahirkan 2 hingga 8 ekor bayi. Bayi kapibara lahir precochio, yang berarti mereka memiliki anggota tubuh yang lengkap dan dapat berdiri, berjalan, dan belajar merumput segera setelah dilahirkan. Dalam minggu pertama kehidupan mereka, bayi kapibara akan mulai merumput, namun induk dan kerabat betina dari kelompok tetap akan menyusui bayi mereka hingga masa penyapihan yang biasanya terjadi pada usia 3 bulan.

Setelah masa penyapihan, kapibara muda akan menetap dalam kelompok induknya hingga berusia 1 tahun, dan menjadi kapibara dewasa pada usia 12 hingga 18 bulan. Kemudian, mereka menjalani hidup mereka hingga mencapai usia maksimal antara 6 hingga 8 tahun. Dengan sistem perkawinan yang adil dan pola hidup yang teratur, kapibara menjadi salah satu hewan yang menarik untuk dipelajari.

Ancaman Populasi Kapibara

Kapibara memiliki peran penting dalam ekosistem tempat mereka hidup karena mereka merupakan pemakan rumput berukuran besar yang mampu mengendalikan pertumbuhan vegetasi. Namun, kapibara juga merupakan mangsa bagi beberapa predator di habitatnya seperti jaguar, anaconda, dan kaiman. Selain itu, ancaman terbesar bagi keseluruhan populasi kapibara adalah perburuan manusia yang seringkali diburu untuk sport atau diambil daging dan kulitnya.

Selain memiliki peran penting dalam ekosistem, kapibara juga memiliki minyak yang ditemukan di lapisan kulitnya yang tebal dan berlemak. Minyak ini dipercaya memiliki khasiat medis dan tengah diteliti kebenarannya. Meskipun demikian, banyak petani yang menganggap kapibara sebagai hama dan akan merusak tanaman atau buah mereka atau akan bersaing dengan hewan ternak domestik. Namun, klaim ini tidaklah benar.

Namun, jika kamu ingin memelihara kapibara sebagai hewan peliharaan, kamu harus mempertimbangkan beberapa hal. Kapibara harus hidup dengan kapibara lain untuk memenuhi kebutuhan sosial mereka dan kapibara yang kesepian akan mudah depresi jika mereka merasa terusik. Kapibara juga seringkali mengeluarkan suara yang keras atau menggigit gigi mereka yang sangat tajam dan mampu melukai atau bahkan memotong jari jika kamu tidak berpengalaman.

Oleh karena itu, banyak negara memiliki aturan khusus tentang kepemilikan kapibara dan tidak ada Suaka satwa yang menyarankan kapibara sebagai hewan peliharaan. Jadi, sebelum memutuskan untuk memelihara kapibara, pikirkan kembali dan pastikan bahwa kamu memiliki area yang luas yang dilengkapi dengan kolam air yang dalam.

Kapibara memang menjadi binatang yang menarik perhatian karena banyak sifat dan kemampuannya yang unik. Beberapa laporan bahkan menyebutkan bahwa kapibara dapat dilatih untuk memandu tunanetra, meski sumber aslinya sulit ditemukan. Namun, kapibara memang merupakan binatang yang mudah dilatih dan responsif terhadap perintah manusia.

Selain itu, kapibara juga memiliki kemampuan untuk menggunakan alat dan ingatan yang baik untuk mencari makanan. Mereka juga dikenal memiliki sifat yang santai dan tidak agresif jika sudah terlatih. Karena itu, kapibara sering terlihat bercengkrama dengan hewan ternak lain yang hidup dekat dengan manusia dan bisa menjadi sangat friendly jika kebutuhannya terpenuhi.

Meski kerap diburu dan mengalami penurunan populasi, kapibara tidak terancam punah dan tersebar luas di seluruh wilayah jangkauannya. Populasi mereka di seluruh dunia diklasifikasikan sebagai list atau tidak mengkhawatirkan oleh IUCN. Namun, selayaknya binatang lain, kapibara juga perlu dijaga dan dimanfaatkan dengan bijak agar tidak mengalami overuse atau salah digunakan.

Dengan popularitasnya yang meningkat, kapibara dapat menambah pengetahuan manusia tentang binatang yang friendly dan sejuk seperti mereka. Mungkin cara kapibara menjalani hidupnya dengan santai dan tenang dapat menjadi kunci rahasia untuk hidup dalam level chill yang tinggi. Namun, kita juga perlu menghormati kebutuhan dan karakteristik asli dari binatang ini agar mereka dapat hidup dengan tenang dan damai di habitat alaminya. menginspirasi kita semua

Next Post
1 Comments
  • Enggarnanto
    Enggarnanto 3 Juli 2024 pukul 21.55

    Test Comment

Add Comment
comment url